Thursday, October 15, 2009

Formula Menawan Gelojak Hawa Nafsu

Rasulullah bersabda: ”Apabila ada sesuatu yang bergelojak dalam jiwa mu (rasa ragu-ragu/tidak puas hati) maka tinggalkanlah (perbuatan itu)” (HR Ahmad dan Ibn Hibban)

Secara fitrah, manusia memiliki kecenderungan yang kuat untuk melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan. Namun kekuatan fitrah ini kadang-kadang berhadapan dengan bisikan syaitan atau dorongan hawa nafsu, sehingga timbullah gejolak dalam jiwa. Saat itulah kita harus menentukan sikap.

Apabila gejolak jiwa itu cenderung untuk mengajak kepada keburukan, meninggalkan kebaikan, merosakkan izzah (rasa mulia) dan harga diri sebagai muslim, maka kita harus bersegera meninggalkan segala bisikan jahat tersebut.

Namun, kita juga harus menyedari bahawa meninggalkan bisikan jahat ini hendaknya diikuti dengan menguatkan aspek keimanan dengan memperbanyakkan zikir ketika bersendirian, bergaul dengan sahabat yang soleh, mengambil peranan sebagai seorang dai’e ketika berinteraksi dengan orang-orang yang buruk akhlaknya, serta terus menerus meningkatkan ilmu Islam dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan seharian dengan penuh keikhlasan, agar dorongan yang muncul dari dalam jiwa kita selepas itu adalah hammul khair (keinginan kuat untuk melakukan kebaikan). Seseorang mukmin itu selalu hidup di antara perbuatan baik dan niat untuk berbuat baik. Kerana inilah yang membezakan dengan orang-orang yang munafik.

Hadis: ”Barang siapa yang meninggal sedangkan ia tidak pernah berjihad dan tidak pernah meniatkannya di dalam hati maka ia mati di atas salah satu cabang kemunafikan”.

Seringkali gejolak jiwa terjadi pada seorang muslim ketika ia hendak melakukan perbuatan dosa, maksiat atau pun sesuatu yang diharamkan agama untuk pertama kalinya. Saat itu syaitan dan syahwatnya berusaha menjerumuskannya agar melakukan perbuatan tersebut, sedangkan akal dan nurani keagamaannya berusaha menolak ajakan tersebut, sehingga terjadilah pergolakan batin dalam jiwanya.

Hasan Basri berkata: ”Demi Allah, sesungguhnya kami tidak melihat seorang mukmin melainkan ia selalu mencela dirinya. Apa yang kau inginkan dari ucapan yang haram? Apa yang kau inginkan dari makanan yang haram? Apa yang kau inginkan dengan meniatkan sesuatu yang buruk? Adapun seorang penderhaka, maka ia akan melakukan apa saja yang diharamkan, sedangkan ia sama sekali tidak pernah mencela dirinya.”

Nafsu lawwamah adalah nafsu yang mencela pemiliknya atas kebaikan yang ditinggalkannya, sehingga ia menyesali apa yang sudah dilewatkan atau dilalaikan.

Hadis: ”Dosa adalah apa yang bergemuruh dalam hatimu dan engkau takut apabila orang-orang melihatnya (khususnya orang yang menjaga hubungan dengan Allah)”

”Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju apa yang tidak meragukanmu” (HR Tirmidzi)

Secara fitrah kita menolak perbuatan dosa dan maksiat serta menyukai ketaatan dan kebaikan. Sabda Rasulullah: ”kebaikan itu kebiasaan, sedangkan keburukan itu pemaksaan.” (HR Thabrani)

Ini bererti kebaikan itu boleh diterima dengan mudah oleh seseorang muslim kerana ia sesuai dengan fitrahnya. Manakala keburukan itu sukar diterima kecuali dengan cara paksaan samada oleh kekuatan jahat dari luar mahupun kekuatan jahat dari dalam diri manusia itu sendiri. Hinggakan ketika hendak melakukan maksiat atau meninggalkan ketaatan, maka terjadilah penolakan dari fitrah keagamaan. Akibatnya terjadilah gejolak antara kekuatan kebaikan dan kekuatan keburukan dalam jiwanya.

Pada dasarnya nilai-nilai Islam adalah nilai-nilai yang universal, di mana semua manusia dengan latarbelakang agama apa pun akan menerima nilai Islam sebagai sebuah nilai kebaikan, sehingga bila seorang muslim akan atau telah melakukan pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut, maka ia akan merasa takut diketahui oleh orang lain dan timbullah gejolak dalam jiwanya.

Namun kadangkalanya iman seseorang itu lemah sehingga terlanjur melakukan maksiat, akan tetapi setelah itu ia mendapat kekuatan untuk bangkit melawan bisikan syaitan lalu bertaubat dengan taubat nasuha. Ini akan mempengaruhi jiwanya untuk merasa takut mengulangi kemaksiatan sebagaimana ia takut dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala.

Meskipun begitu ada juga berlaku di mana iman seseorang tidak sempat melawan sehingga timbul gejolak dalam jiwanya, namun imannya yang lemah mengalami kekalahan dan akhirnya ia melakukan perbuatan maksiat. Setelah itu imannya cuba bangkit untuk melawan, namun ia kalah kerana godaan syaitan dan merasai nikmat dalam melakukan maksiat, sehingga ia mengulangi perbuatan maksiat tersebut.

Rasulullah bersabda: ”Tidak ada seorang pun di antara kamu melainkan telah dijadikan untuknya pendamping dari syaitan,” Para sahabat bertanya: ”Apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Ya, hanya saja Allah telah menolongku dalam menghadapinya sehingga ia menyerah dan tidak memerintahkanku kecuali kepada kebaikan.”

Oleh itu perlu berwaspada terhadap bisikan syaitan kerana syaitan sentiasa menyeru kepada keburukan. Hanya dengan pertolongan Allah sahaja boleh terselamat daripada bisikan jahat syaitan. Sehubungan itu, kita perlu melakukan amalan yang boleh mengundang pertolongan Allah bagi menyelamatkan kita daripada bisikan syaitan.

Antara perbuatan yang boleh mengundang bantuan Allah dan mengusir bisikan syaitan ialah berzikir.

”Sesungguhnya syaitan meletakkan penutupnya pada hati anak Adam. Jika ia melakukan dzikrullah maka ia akan lari. Jika ia melupakan Allah maka syaitan akan menguasai hatinya.” (HR Abu Ya’la)

Hendaklah kita tidak melakukan atau menyatakan sesuatu yang membuat syaitan semakin sombong dan sewenang-wenang.

Diriwayatkan bahawa ketika Rasulullah terjatuh dari atas keldainya, seorang sahabat yang membonceng dibelakangnya berkata: ”Celakalah syaitan.” Lalu Nabi S.A.W bersabda ,”Kamu jangan berkata , ”celakalah syaitan”, maka syaitan akan menjadi sombong dan berseloroh, ”Dengan kekuatanku aku telah menjatuhkannya,” Apabila kamu mengucapkan, ”Bismillah”, maka ia akan menjadi kerdil hingga seperti seekor lalat dan mudah dikalahkan. (HR Ahmad).
Menyedari bahawa kebaikan itu terletak pada ketaatan kepada hukum Allah, dan keburukan itu terletak pada perlanggaran terhadap perintah dan laranganNya. Kesedaran ini akan melahirkan kemampuan untuk membezakan antara bisikan jahat syaitan dengan suara nurani dan fitrah manusia. Jadi bisikan yang menyeru kepada meninggalkan sesuatu yang wajib atau sunnah dan mengerjakan perkara yang haram atau terlarang, itu adalah bisikan syaitan yang harus kita tinggalkan.

Membersihkan hati dari keinginan duniawi yang rendah sehingga yang mendominasi (menguasai) hati adalah hammul khair, keinginan kuat dan tekad untuk melakukan kebaikan. Hinggakan syaitan tidak memiliki peluang untuk membisikkan kejahatan kepada diri kita. Biasanya syaitan menggoda melalui lintasan fikiran yang dikuasai oleh kecintaan dunia. Namun apabila kita memenuhi pemikiran kita dengan amalan kebaikan dan urusan akhirat maka bererti kita telah menutup pintu syaitan dari menjerumuskan diri kita dengan bisikan jahatnya.

Wednesday, October 14, 2009

Bencana di Padang, Indonesia.

17:16 (QS. Al Israa ayat 16): Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Hati kita tertunduk penuh duka atas terjadinya bencana alam gempa bumi di Padang Sumatera Barat dan kawasan sekitarnya 30 September 2009.

Belasungkawa sedalam-dalamnya dan doa kita tujukan kepada korban yang meninggal akibat bencana tersebut. Harapan kita, kepada saudara-saudara kita ini, demikian pula kepada mereka yang luka-luka dan yang harus mengungsi, dapat kita berikan pertolongan dan bantuan sebaik-baiknya.

Alam memperlihatkan Kuasa Tuhan yang amat menggetarkan, menyentak sebagian besar warga Padang dan sekitarnya. Siapa menduga bahwa jauh di dalam kulit Bumi sana juga ada aktivitas yang lebih subtil untuk ditangkap indera manusia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia bertumbukan dengan dahsyatnya, melepaskan energi yang menyebar dengan kekuatan tak tertahankan untuk ukuran manusia.

Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dan memberi cobaan serta peringatan kepada kita semua. Ratusan rumah rata dengan tanah, ratusan jiwa meninggal dunia menghadap Illahi akibat terkena reruntuhan bangunan. Bagi mereka yang meninggal dunia, mereka telah dipilih Allah SWT untuk menjadi syuhada.

Kita menerima realitas, wilayah Tanah Air kita memang rawan terkena bencana alam, baik yang disebabkan oleh aktivitas tektonik maupun gunung berapi. Sebutan negeri zamrud di khatulistiwa beserta keelokan dan kekayaan alamnya seiring dengan sebutan lain yang menggetarkan, seperti pusat ring of fire dan area pertemuan lempeng-lempeng tektonik dunia yang amat aktif. Tak pelak lagi, gempa seumur-umur akan menjadi bagian urusan kita. Namun, justru oleh realitas alam itu, kita diamanatkan untuk menjadi bangsa yang cerdas dan waspada. Alam Indonesia mengamanatkan agar kita punya program mitigasi bencana yang aktif, canggih, dan kapabel.

Pada sisi lain, setiap kali terjadi musibah bencana alam, kita menyaksikan umat manusia dipersatukan tanpa memandang batas negara dan perbedaan-perbedaan. Solidaritas antarmanusia selalu terbangun manakala ada sesama dirundung bencana. Seperti halnya di Aceh, di Nias, Yogyakarta dan di wilayah wilayah lain. Pada musibah Padang ini kita melihat uluran bantuan segera datang dari berbagai pihak, di dalam dan di luar negeri. Semoga semangat kemanusiaan senantiasa juga hidup mewarnai pergaulan manusia pasca bencana.

Di pihak lain, saudara-saudara kita yang sedang berjuang mempertahankan hidup di rumah sakit, para korban luka yang membutuhkan darah, mereka yang kehilangan rumah tinggal, kehilangan kekasih; pastilah sekarang ini sedang menunggu datangnya bantuan. Mari kita sampaikan segera bantuan dan pertolongan kita bagi mereka, dan yakinkan bahwa mereka tidak sendiri di saat menderita sekarang ini. Semoga amal kita diterima oleh Allah SWT dan mendapat balasan yang lebih baik. Aamiin

Thursday, October 8, 2009

Apa erti mujahadah?

Mujahadah bermaksud "berusaha untuk melawan dan menundukkan kehendak hawa nafsu." Dalam sebuah hadis bertaraf hasan, nabi bersabda, "Seorang mujahid (iaitu seorang yang berjihad) ialah dia yang melawan hawa nafsunya kerana Allah." Mengikut Said Hawa dalam Al-Asas fit Tafsir, "Secara dasarnya melawan hawa nafsu bermaksud menundukkan nafsu agar ia mengikut kehendak Allah dalam setiap perkara." Apabila nafsu dapat dikalahkan seseorang akan mengutamakan perkara yang dicintai Allah dan mengetepikan kehendak peribadi. Dalam Ihya Ulumuddin Imam Al-Ghazali berkata, "Antara tanda kecintaan hamba kepada Allah ialah dia mengutamakan perkara yang disukai Allah daripada kehendak nafsu serta peribadi, sama ada dalam aspek zahir atau batin. Oleh itu seseorang yang mencintai Allah sanggup memikul kerja-kerja yang sukar serta sanggup melawan hawa nafsunya kerana Allah.... Dia tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang maksiat. Berhubung dengan ini Abdullah ibn Mubarak berkata, 'Jika cintamu ! benar, kamu akan mentaatiNya kerana seseorang yang mencintai sesuatu sanggup mentaati sesuatu'."

Mereka yang sanggup melawan nafsu ialah mereka yang percaya kepada akhirat serta hari pembalasan. Inilah kekuatan yang ada pada umat Islam. Kepercayaan ini menjadikan mereka golongan yang sanggup mengetepikan keseronokan sementara demi untuk mencapai matlamat jangka panjang yang kekal abadi. Denis Waitley dalam Empires of the Mind berkata, "Saya berpendapat, salah satu punca utama yang menyebabkan Amerika bermasalah besar pada hari ini ialah, rakyatnya begitu asyik dan ghairah dengan keseronokan jangka pendek dan melupakan kepentingan jangka panjang." Mereka yang bermujahadah sebenarnya merupakan golongan yang mementingkan kepentingan jangka panjang. Antara perkara yang merangsang mereka untuk mengutamakan kebahagiaan masa depan ialah firman Allah dalam sebuah hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang bermaksud, "Aku (Allah) telah sediakan bagi hambaKu yang salih (nikmat) yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengari oleh telinga dan tidak pern! ah dirasai oleh hati manusia."

Mujahadah adalah jambatan kepada takwa. Dalam Al-Asas fit Tafsir, Said Hawa berkata, "Takwa adalah hasil daripada hidayah dan hidayah adalah hasil daripada mujahadah. Justeru mujahadah melawan hawa nafsu adalah titik permulaan kepada takwa. Antara amalan yang membantu usaha untuk melawan hawa nafsu ialah bacaan Al-Quran, solat dan zikir. Nabi ketika disoal tentang jalan untuk mencapai syurga telah menjawab, 'Bantulah dirimu dengan banyak bersujud'. Banyak bersujud bermaksud banyak bersolat dan banyak bersolat bermaksud banyak berzikir dan membaca Al-Quran."

Mereka yang bermujahadah akan mendapat beberapa anugerah istimewa daripada Allah berdasarkan firmanNya dalam surah Al-Ankabut ayat 69, "Mereka yang bermujahadah (yakni berjuang secara bersungguh-sungguh) pada jalan Kami akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." Berhubung dengan ayat ini Imam Ad-Darani berkata, "Mereka yang bermujahadah berdasarkan ilmu yang diketahui, mereka akan ditunjukkan Allah tentang perkara yang belum diketahui." Fudail Iyad berkata, "Mereka yang bermujahadah untuk mencari ilmu, Allah akan tunjukkan kepada mereka jalan untuk beramal." Junaid Al-Baghdadi pula berkata, "Mereka yang bermujahadah dengan bertaubat, Allah akan tunjukkan kepada mereka jalan keikhlasan." Sahabat Abdullah ibn Abbas pula berkata, "Mereka yang bermujahadah untuk melakukan ketaatan, Allah akan tunjukkan kepada mereka jalan pahala dan ganjaran."

Tuesday, October 6, 2009

ZUCKERBERG GUNA FACEBOOK UNTUK BUNUH PENDUDUK PALESTIN

Zaman ini sesiapa yang tidak tahu tentang facebook dikategorikan sebagai buta IT. Benarkah? Terpulanglah kepada anda. Tetapi sekadar berkongsi maklumat, apa sahaja bahan yang hendak dicari, anda hanya perlu menyentuh skrin maklumat yang terbentang.

Kembali kepada fenomena facebook, tahun lalu pengguna tetapnya menjangkau 140 juta orang. Tetapi baru-baru ini facebook mengeluarkan kenyataan, penggunanya meningkat kepada 240 juta orang. Satu angka yang cukup besar dalam tempoh setahun. Jadi tidak hairanlah jika facebook boleh menjana pendapatan hingga AS$300 juta pada tahun 2008. Lantaran sambutan yang menggalakkan, serta keuntungan yang lumayan, syarikat gergasi computer Microsoft telah membeli 1.6 peratus kepentingan facebook yang bernilai AS$240 juta pada tahun 2007. Bagaimanapun baru-baru ini, pengasanya Bill Gates salah seorang yang turut melayari facebook mengambil keputusan untuk menutup halamannya ekoran 10 00 orang yang tidak dikenali, berminat untuk menjadi kawannya. Terbaru syarikat Rusia, Digital Sky Technologies pula melabur sebanyak AS$200 juta dalam dalam web tersebut dan menjadikan nilai syarikat itu meningkat sebanyak AS$15 bilion.

Bagaimanapun dalam keghairahan melayari facebook , kerajaan Iran pada Mei 23 Mei lalu, mengambil keputusan menyekat akses facebook sempena pilihanraya presiden. Tujuannya menghalang para penyokong calon yang bertanding menggunakan halaman web itu untuk berkempen. Tindakan negara itu turut disusuli oleh Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan facebook melalui fatwa yang dikeluarkan pada Jun yang lalu. Hujahnya laman web berkenaan menjadi penyebab kepada kelakuan tidak senonoh dan seks sebelum nikah.

Pun begitu sebelum pengharaman oleh dua buah negara tersebut dibuat , wujud desas-desus yang mengaitkan penglibatan laman web tersebut dalam membiayai peperangan di Gaza.

Antaranya blog majelis fathul bidayah yang mendedahkan pemilik kepada laman web tersebut. Daripada kajian yang dilakukan, facebook dimiliki oleh Mark Zuckerberg, seorang graduan sains computer dari Universiti Harvard. Zuckerberg adalah anak pasangan yahudi, Edarwd dan Karen Zuckerberg yang dibesarkan di Amerika Syarikat. Bapanya seorang doktor gigi manakala emaknya pakar perubatan. Zuckerberg dikatakan genius komputer sejak kecil lagi. Malah diceritakan, ketika berusia belasan tahun dia sudah pun mencipta satu mainan computer yang dinamakan Risk dan permainan muzik, synapse. Ketika facebook dilancarkan pada 4 Februari 2004 dari bilik asramanya, tujuannya untuk memudahkan mahasiswa Harvard berhubung antara satu sama lain. Bagaimanapun atas permintaan ramai ia dikembangkan ke universiti di sekitarnya.

APA KAITAN ZUCKERBERG DENGAN ISRAEL?

Semasa di universiti Harvard, Zuckerberg menjadi anggota Alpha Epsilon PI (AEPi) yang aktif. Alpha Epsilon PI adalah pertubuhan persaudaraan Mahasiswa Yahudi yang kuat di Amerika Syarikat AS dan Kanada. Kaitannya dengan Israel, berlangsung apabila ia dikatakan sebagai yang pertama dan satu-satunya pertubuhan persaudaraan di Israel. Pertubuhan persaudaraan Yahudi ini membuka keahlian kepada seluruh pelajar universiti berbangsa Yahudi di AS. Asas utama pertubuhan ini adalah membina semangat kepimpinan di kalangan mahasiswa Yahudi sekaligus menjadi pemimpin bangsa di masa akan datang yang benar-benar memahami, nilai dan etika Yahudi.

Manakala laman blog Rizki Yudhistira seorang pakar IT, memetik kata-kata yang yang dilontarkan olahJoel Leyden yang memanfaatkan sepenuhnya facebook untuk menyokong tentera Israel semasa peperangan di Gaza. Siapa sebenarnya Joel Leyden? Dia adalah wartawan, pemilik Israel News Agency dan mencipta laman web komersil pertama di Israel. Selain itu dia juga membuka laman web untuk Perdana Menteri dan tentera Israel.

Leyden mencipta facebooknya sendiri 3 jam selepas serangan pertama yang dilancarkan Israel ke atas Gaza. Menerusi facebook dia membakar semangat tentera Israel yang mempertahankan sempadan dan kedaulatan Israel. Ia menjadi medan perbincangan dan hamburan kata-kata semangat untuk tentera serta orang Israel.

Kenalan menyertainya mencapai 17 000 pada 30 Disember tahun lalu. Leyden mengambil peluang menggunakan facebook untuk mempengaruhi dunia bahawa Israel mempertahankan negaranya dari serangan pengganas Muslim di Semenanjung Gaza. Beserta dengan video youtube, Leyden cuba memberi penerangan yang lebih jelas kenapa Israel perlu melancarkan perang ke atas penduduk Gaza yang dilabelkan sebagai pengganas Islam.

Lain pula kisahnya di Indonesia, Kumpulan Cyber Jihad yang diketuai olah Muhammad Jibriel atau lebih dikenali sebagai Prince of jihad yang memperjuangkan suara Islam dan jihad di dalam dunia cyber, akhirnya tidak ‘diizinkan’ untuk melayari laman web tersebut. Suaranya yang cukup lantang telah menarik pihak pengurusan facebook untuk menutup akaun milik Kumpulan Cyber Jihad dan Arrahmah seperti yang dilaporka oleh eramuslim.com dan Arrahmah.

Di Indonesia facebook yang dikendalikan oleh kumpulan Arrahmah dan Cyber Jihad mempunyai keahlian yang paling ramai. Mereka tidak terkejut apabila facebook milik pejuang Islam itu ditutp kerana sudah maklum bahawa laman web sosial itu milik Mark Zuckerberg yang juga anggota Alpha Epsilon PI.

Soalnya, kenapa facebook milik Leyden tidak disekat tetapi facebook milik Cyber Jihad dan Arrahmah disekat? Sedangkan kedua-duanya mempunyai tujuan yang hampir sama iaitu membakar semangat pejuang masing-masing.

BAGAIMANA FACEBOOK MENDAPAT UNTUNG?

Menurut Rizki pendapatan utama facebook datang dari iklan yang banyak dipaparkan Dari penelitiannya iklan yang terdapat dalam facebook mempunyai sistem yang berbeza-beza. Misalnya menggunaka kaedah CPC (cost perclick) sekali klik $0.50. Jika di dalam masa satu hari ada 1000 orang yang klik pada iklan itu maka facebook akan memperolehi pendapatan $500. Itu baru satu iklan, cuba bayangkan jika ada 10 atau 20 iklan. Jumlahnya kiralah sendiri.

Jika itulah jumlah wang yang diperolehi, anda boleh membayangkan berapa pula disalurkan untuk membiayai peperangan di Gaza. Lebih malang sebahagian keuntungan itu disumbang oleh orang Islam. Dengan klik saja pada facebook kita turut sama menjadi pembunuh orang Palestin di Gaza.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...