Friday, May 7, 2010

Soal jawab mengenai dosa2 syirik.

Soal 1: Apa dosa yang paling besar di sisi Allah?

Jawab:
Dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah, dengan dalil firman Allah:
"Wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan (syirik) kepada Allah, sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman yang paling besar." (Luqman:13)

Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya:
"Dosa apa yang paling besar? Beliau bersabda: Kamu menjadikan tandingan bagi Allah, sedang Dialah yang menciptakanmu. (HR.Bukhari- Muslim)

Soal 2: Apakah Syirik Akbar itu?

Jawab:
Syirik besar (Akbar) adalah beribadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah, meminta berkah kepada orang yang mati atau hidup tapi tidak berada di tempat orang yang meminta, seperti firman Allah:
"Beribadahlah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan sesuatu dengan Allah." (an-Nisa':36)

Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Termasuk dosa besar yang paling besar adalah berbuat syirik kepada Allah." (HR. Bukhari)

Soal 3: Apakah syirik itu bercokol pada umat sekarang ini?

Jawab:
Benar, dengan dalil firman Allah:
"Dan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali mereka dalam keadaan berbuat syirik." (Yusuf:106)

Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga segolongan besar dari ummatku cenderung pada orang-orang musyrik dan ikut beribadah pada berhala. (HSR.Tirmidzi)

Soal 4: Apa hukum berdoa kepada orang yang mati atau ghaib?

Jawab:
Berdoa kepada orang yang mati dan ghaib itu syirik akbar, sebagaimana firman Allah:
"Dan janganlah kamu berdoa kepada selain Allah, apa yang tidak memberimu manfaat dan memberimu madharat; sebab jika kamu melakukan (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Yunus: 106)

Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Barangsiapa yang mati sedang dia menyeru/berdoa kepada selain Allah sebagai tandingan, niscaya masuk neraka." (HR.Bukhari)

Soal 5: Apakah doa itu ibadah?

Jawab:
Ya, doa itu ibadah, sebagaimana firman Allah:

"Berdoalah kepada-Ku akan Kupenuhi permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (Ghafir:60)

Dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Doa itu ibadah." (HR.Ahmad dan Tirmidzi, beliau berkata: hasan shahih)

Soal 6: Apakah orang mati itu bisa mendengarkan doa?

Jawab:
Tidak bisa mendengar, dengan dalil firman Allah:
"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar." (an-Naml:80)

"Dan kamu sekali-kali tidak sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar." (faathir:22)

(Dinukil dari "Khud Aqidataka", Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu, Edisi Indonesia: "Koreksi Aqidahmu", Penerjemah: Abu Hamdan, halaman: 18-22)

Sumber: http://www.salafy. or.id/print. php?id_artikel= 188

Baca juga catatan kisah perjalanan syaikh Jamil Zainu menuju tauhid
http://al-hujjah. comli.com/ hujjah/bagaimana _aku_mencapai_ jalan_tauhid. html

Mutiara Salafus Shalih:

Para ulama di muka bumi seperti bintang-bintang di langit. Bila bintang-bintang itu tampak, maka orang-orang mengambil petunjuk dengan bintang-bintang itu. Dan bila bintang-bintang itu tidak terlihat oleh mereka, mereka menjadi bingung. (Abu Muslim Al-Khaulani Rahimahullah)

Akan lahir dari ilmu: Kemuliaan walaupun orangnya hina, Kekuatan walaupun orangnya lemah, Kedekatan walaupun orangnya jauh, Kekayaan walaupun orangnya fakir, dan Kewibawaan walaupun orangnya tawadhu’. (Wahab bin Munabbih Rahimahullah)

Apabila seseorang menuntut ilmu, maka hal itu akan terlihat pada khusyu’nya, pandangannya, lisannya, tangannya, shalatnya, dan zuhudnya. Apabila seseorang meraih salah satu bab ilmu lalu dia amalkan, hal itu lebih baik baginya daripada dunia dan seisinya.” (Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah)

Janganlah engkau merasa sombong terhadap ilmu, karena ilmu adalah lembah-lembah. Yang manapun engkau tempuh, dia akan mengalahkanmu sebelum engkau mencapainya. Akan tetapi ambillah ilmu itu bersamaan dengan perjalanan siang dan malam. Dan janganlah engkau mengambil ilmu sekaligus, karena barang siapa yang mengambil ilmu sekaligus, akan hilang pula sekaligus. Akan tetapi ambillah ilmu sedikit demi sedikit, bersamaan dengan perjalanan siang dan malam. (Az-Zuhri Rahimahullah, dari Yunus bin Yazid)

Pondasi Al jama'ah adalah para shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka adalah ahlussunah wal jama'ah, siapa saja yang tidak mengambil ilmu dari mereka sungguh telah sesat dan terjatuh dalam kebid'ahan. (Al Imam Al Barbahari Rahimahullah)

Penulis: Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...